Jumat, 20 April 2012

resensi buku : indra ke 6

Judul : Indera ke 6 Pengarang : Jhon af Penerbit :Dafa publishing, yogyakarta Cetakan I juni 2011 Sesungguhnya, niat pikiran manusia sama sekali bukan apa-apa, yang berfungsi adalah kemampuan manusia. Di tengah masyarakat, sejumlah orang pasti memiliki kemampuan tertentu. Dan bagi orang-orang demikian, niat pikiran mereka bisa memerintahkan kemampuan mereka untuk melakukan sesuatu, bukan niat pikiran mereka yang menimbulkan efektivitasnya. Hanya saja, manusia tidak dapat melihat kemampuan-kemampuan yang eksis di dimensi lain, karena itu tidak mengetahui sebab-musababnya. Namun, bagi sejumlah besar orang, mereka tidak memiliki kemampuan seperti itu, dan dengan sendirinya tidak mempercayai keberadaan hal-hal demikian, terkadang jelas nyata kelihatan, namun hanya bisa dianggap sebagai halusinasi atau tipuan belaka. Dan tentu saja, masih ada sejumlah orang percaya bahwa di dalam kekaburan, terdapat suatu kekuatan lain. Dan mungkin ini yang disebut dengan kesadaran oleh orang-orang yang melakukan kultivasi dan latihan. Teknik Mengembangkan Indera Ke-6 / cenayang Cara tersebut dapat membantu anda untuk mencapai sesuatu yang benar-benar anda inginkan, kuncinya, anda benar-benar menghendakinya. Banyak orang berharap agar terjadi perubahan. Tetapi, yang terjadi hanya sampai pada tahap harapan. Mereka tidak mempunyai keinginan kuat untuk melakukan perubahan. Agar harapan anda bisa menjadi kenyataan, anda harus mengikuti Hukum alam semesta. Keempat unsur berikut diperlukan untuk pencapaian kemampuan: 1. Memiliki Harapan 2. Menciptakan Impian (Visualisasi ) 3. Melepaskan Impian kedalam Pikiran Agung (Kepercayaan dan komitmen) Sambil tetap mempertahankan Visualisasi 4. Melakukan Tindakan Konstruktif (Latihan mengendalikan dan mengarahkan impian) Anda hanya perlu mempelajari bagaimana agar otak memasuki alpa atau theta secara sengaja, visualisasi merupakan kunci untuk mencapai gelombang otak theta berdasarkan kehendak sendiri dan kemudian menggunakan keadan itu untuk mencapai keadaan cenayang. Anda cukup memejamkan mata, kemudian anda melakukan sejumlah latihan relaksasi, visualisasi bisa juga dengan meditasi dan membaca mantra maupun do’a. Mata penglihatan: Sebagian besar cenayang banyak menggunakan indera penglihatan di dalam karya cenayang mereka. Ada dua macam penglihatan cenayang: Pertama, Menyangkut penglihatan citra, pemandangan, atau berbagai mahluk yang ada di dalam pikiran kita. Kedua, Menyangkut penglihatan citra, pemandangan, atau berbagai mahluk yang berada di luar pikiran kita. Dalam konteks ini, mahluk yang di maksud misalnya hantu, arwah, atau bias dengan merasakan kehadiran bahkan menyentuh entitas lain. Membuat Peka Mata Cenayang/Penglihatan : 1. Pada malam hari, tanpa lampu yang menyala, tengoklah di sekeliling anda. Pelajari dan kenali bentuk yang anda lihat. Lakukan hal ini di tempat tidur ,diranjang anda, di halaman ruma, ketika anda berjalan-jalan di tempat lain. 2. Pada saat ada mengenali bentuknya, katakanlah di dalam batin atau dengan suara keras( tersera anda ): “ Ternyata seperti ini bentuk ( sebutkan nama benda atau sesuatu yang anda lihat tersebut ) di kegelapan. Aku telah membuat penglihatanku semakin peka untuk mengenali berbagai benda di kegelapan dan di bawah cahaya apa pun secara akurat.” 3. Pada siang hari yang cerah di tempat manapun dan kapanpun, sisihkan beberapa detik untuk mengamati apa yang ada di sekitar anda. 4. Secara mental, ulangi apa yang anda lihat dan katakanlah: “ aku melatih pikiran cenayangku agar setiap saat dapat mengamati lingkungan secara akurat.” 5. katakanlah: “ Aku memerintahkan pikiran bawah sadarku agar selalu mengingatkanku mengenai segala sesuatu yang perlu kulihat demi kepentinganku dan perlindungan bagi diriku. Dengan demikian, aku dapat berfungsi dengan kapasitas cenayangku secara penuh.” Prosedur awal ini bersifat ilustratif. Anda dapat mempraktikan kiat tersebut apa adanya. Atau, Anda juga bisa menciptakan latihan anda sendiri untuk mencapai penyesuaian yang serupa bagi pikiran cenayang anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar