Jumat, 20 April 2012

manajemen sumber daya manusia lanjutan

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA LANJUTAN



DISUSUN OLEH :
 Desi Risma Irnianti
 Dita Nurindah Pradesti
 Donni

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN PRIMAGRAHA SERANG TAHUN 2012


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
PENDAHULUAN …………………………………………………………...
PERUMUSAN MASALAH ………………………....................................
TEORI ………………………………………………………………………..
Pengertian Pengembangan(Pelatihan dan pendidikan) …………….
Pengertian produktivitas ……………………………………………..
Peranan Pengembangan Karyawan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja …………………………………………………………………………..
ANALISIS DAN PEMBAHASAN …………………………………………..
PENUTUP (KESIMPULAN DAN SARAN) ……….……………………….
Kesimpulan …………….……………………………………………
Saran …………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ………………………………..………………………


KATA PENGHANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt , atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan segala kekurangan yang ada, akhirnya kami dapat merampungkan makalah ini.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Prima Graha dalam mata kuliah manajemen sumberdaya manusia.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna bahkan masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari aspek dan substansi maupun kedalaman pengetahuan, kendati demikian kami berusaha seoptimal mungkin dalam melakukan penyusunan makalah ini. Untuk menyempurnakan makalah ini berbagai saran, kritik dan pendapat saya harapkan.
Akhirnya semoga Allah SWT , senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita sekalian Amin, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat.

Serang , 19 April 2012

Penulis


PENDAHULUAN
Pengembangan karyawan (pendidikan dan latihan) perlu dilakukan setiap perusahaan karena akan memberikan manfaat bagi perusahaan, karyawan. dan masyarakat konsumen. Prinsip Pengembangan adalah peningkatan kualitas dan kemampuan bekerja karyawan.
Kemampuan seseorang secara praktis dalam melakukan tugas yang didukung dengan kreativitas kerja yang dimilikinya dan juga pengetahuan tentang teori-teori. Dalam hal ini latihan diartikan sebagai peningkatan ketrampilan dan teknis pelaksanaan kerja tertentu, latihan cenderung menyiapkan tenaga untuk jangka waktu yang mendesak.


PERUMUSAN MASALAH
Untuk memberikan pedoman atau arahan penilitian maka perlu adanya perumusan masalah yang jelas. Berdasarkan pendahuluan di atas masalah maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Hubungan Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja.


TEORI
Pengertian Pengembangan(Pelatihan dan pendidikan)
1. Menurut Mathis dan Jackson, Latihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.
2. Nasution : Pelatihan adalah suatu proses belajar mengajar dengan mempergunakan teknik dan metode tertentu, guna meningkatkan ketrampilan dan kemampuan kerja seseorang.
Dari uraian Nasution lebih menonjolkan kemampuan seseorang secara praktis dalam melakukan tugas yang didukung dengan kreativitas kerja yang dimilikinya dan juga pengetahuan tentang teori-teori. Dalam hal ini latihan diartikan sebagai peningkatan ketrampilan dan teknis pelaksanaan kerja tertentu, latihan cenderung menyiapkan tenaga untuk jangka waktu yang mendesak.
Peserta yang akan mengikuti pelatihan dan pendidikan dari suatu perusahaan adalah karyawan baru dan lama, baik dia tenaga operasional atau karyawan manajerial.
a. Karyawan baru, yaitu karyawan yang baru diterima bekerja pada perusahaan. Mereka diberi pengembangan agar memahami, terampil, dan ahli dalam menye-lesaikan pekerjaannya, sehingga para karyawan dapat bekerja lebih efisien dan efektif pada jabatan/pekerjaannya. Pengembangan karyawan baru perlu dilaksanakan agar teori dasar yang telah mereka kuasai dapat diimplementasikan secara baik dalam pekerjaannya.
b. Karyawan lama, yaitu karyawan lama oleh perusahaan ditugaskan untuk mengikuti pengembangan, seperti pada Balai Pusat Latihan Kerja. Pengembang¬an karyawan lama dilaksanakan karena tuntutan pekerjaan, jabatan, perluasan perusahaan, penggantian mesin lama dengan mesin baru, pembaruan metode kerja, serta persiapan untuk promosi. Jelasnya pengembangan karyawan lama perlu dilaksanakan agar para karyawan semakin memahami technical skill, human skill, conceptual skill, dan managerial skill, supaya moral kerja dan prestasi kerjanya meningkat.
Beberapa pendapat tentang tujuan dari latihan dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Menurut: Heidjrachman dan Suad Husnan, adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, ketrampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas-tugasnya
Dari uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang telah mengikuti latihan diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang meningkat, mereka juga merasa memiliki perusahaan sehingga turut menjaga keberadaan perusahaan.
Pengertian produktivitas
Ada beberapa pendapat tentang produktivitas diantaranya adalah :
Makna produktivitas pada hakekatnya adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu meningkatkan kualitas di segala bidang.
menurut Yamit, Produktivitas didefinisikan sebagai hubungan antara masukan dan keluaran. Beberapa pengertian produktivitas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Menurut organization for economic and development (OECD), menyatakan pada dasarnya produktivitas adalah output dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan.
b. Menurut International Labour Organization (ILO) menyatakan bahwa pada dasarnya produktivitas adalah perbandingan antara elemen-elemen produksi dengan yang dihasilkan. Elemen-elemen tersebut berupa tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi.
c. Menurut formulasi dari National Productivity Board, Singapore pada dasarnya produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan.
d. Sesuai dengan laporan Dewan Produktivitas Nasional (DPN) 1983, produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kualitas kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. menurut ( Schroeder, 1989)
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah rasio modal/tenaga kerja, kelangkaan sumber daya, perubahan angkatan kerja, inovasi dan teknologi, dampak regulasi dan kualitas kerja.
Faktor-faktor produktivitas adalah tenaga kerja, modal, seni serta ilmu manajemen. Kenaikan sumbangan tenaga kerja pada produktivitas adalah karena tenaga kerja yang lebih sehat, lebih terdidik dan lebih bergizi.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana manajemen mempertahankan bahkan meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dengan adanya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Arti pentingnya produktivitas kerja
Produktivitas pada dasarnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hasil yang diperoleh pada hari esok harus lebih banyak dan lebih bermutu dari pada hasil yang diraih atau diperoleh pada hari ini.
Di dalam menjalankan suatu kegiatan operasional suatu perusahaan, faktor manusia akan memegang peranan yang sangat penting. Namun sering salah pengertian yang menganggap produktivitas hanya dapat dinaikkan dengan mengganti sejumlah pekerja dengan mesin-mesin atau alat-alat yang lebih canggih. Pencapaian produktivitas yang tinggi memang dapat dicapai dengan menggunakan teknologi yang lebih modern.
Pada hakekatnya diantara faktor-faktor produksi, faktor manusialah yang memegang peranan penting karena pada hakekatnya alat produksi, teknologi dan modal uang adalah buatan manusia sendiri.
Dari apa yang dikemukakan diatas terdapat hal pokok yang penting yakni faktor manusia di dalam perusahaan memegang peranan penting dalam proses pencapaian produktivitas yang tinggi, karena faktor manusia adalah pengelola dan pelaksana dari semua faktor-faktor produksi di dalam perusahaan.

Peranan Pengembangan Karyawan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja
Hampir semua perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu memandang bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok hari lebih baik dari hari ini. Secara umum produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber-sumber yang digunakan. Dalam hal ini unsur manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan produktivitas melalui peran sertanya dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Di dalam hubungannya dengan produktivitas kerja masalah pengembangan karyawan memiliki peranan yang sangat penting, karena dengan mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan maka produktivitas kerja dapat meningkat. Dengan bertambahnya ketrampilan dan pengetahuan maka kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pengembangan karyawan ini dilakukan dengan membeirkan pendidikan maupun latihan kepada karyawan. Pendidikan dan latihan dapat dilakukan di perusahaan maupun mengirim karyawan ke lembaga-lembaga pendidikan dan latihan. Kita ketahui bahwa dengan pengembangan karyawan maka kemampuan kerja karyawan akan lebih baik maka produktiviyas akan meningkat. Disamping itu kesalahan-kesalahan dalam bekerja dapat berkurang.
Dari uraian di atas, penulis dapat menjelaskan bahwa dengan pengembangan karyawan maka produktivitas kerja karyawan diharapkan dapat meningkat, karena dengan pengembangan karyawan yang dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan hasil yang lebih baik pula bagi karyawan dan perusahaan.


ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pengembangan karyawan (pendidikan dan latihan) perlu dilakukan setiap perusahaan karena akan memberikan manfaat bagi perusahaan, karyawan. dan masyarakat konsumen. Prinsip Pengembangan adalah peningkatan kualitas dan kemampuan bekerja karyawan.
1. Menurut Mathis dan Jackson, Latihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.
2. Nasution : Pelatihan adalah suatu proses belajar mengajar dengan mempergunakan teknik dan metode tertentu, guna meningkatkan ketrampilan dan kemampuan kerja seseorang.
Dari uraian Nasution lebih menonjolkan kemampuan seseorang secara praktis dalam melakukan tugas yang didukung dengan kreativitas kerja yang dimilikinya dan juga pengetahuan tentang teori-teori. Dalam hal ini latihan diartikan sebagai peningkatan ketrampilan dan teknis pelaksanaan kerja tertentu, latihan cenderung menyiapkan tenaga untuk jangka waktu yang mendesak.
Beberapa pendapat tentang tujuan dari latihan dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Menurut: Heidjrachman dan Suad Husnan, adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, ketrampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas-tugasnya
Dari uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang telah mengikuti latihan diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang meningkat, mereka juga merasa memiliki perusahaan sehingga turut menjaga keberadaan perusahaan.
Adapun tujuan latihan dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Meningkatkan produktivitas
Apabila pengetahuan dan ketrampilan karyawan meningkat tentunya mereka akan bekerja secara efektif dan efisien sehingga produktivitas kerja karyawan meningkat.
- Memperbaiki moral
Setelah adanya latihan dan pendidikan diharapkan moral kerja dapat diperbaiki lebih meningkat.
- Mengurangi pengawasan
Karyawan yang telah dididik dan dilatih tentunya ketrampilan yang dimiliki juga meningkat sehingga dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan yang diharapkan, maka hal ini dapat mengurangi pengawasan.
- Mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan karyawan
Setelah dilatih karyawan akan semakin hati-hati dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat mengurangi adanya kecelakaan kerja.
Pada umumnya pelatihan dilakukan untuk kepentingan karyawan perusahaan, dan konsumen.
Bagi karyawan:
a) Memberikan ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan karyawan
b) Meningkatkan moral karyawan. Dengan ketrampilan dan keahlian yang sesuai dengan pekerjaannya mereka akan antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
c) Memperbaiki kinerja. Karyawan yang bekerja secara tidak memuaskan karena kekurangan ketrampilan dapat diminimalkan melalui program pelatihan dan pengembangan
d) Membantu karyawan dalam menghadapi perubahan-perubahan baik perubahan struktur organisasi, teknologi maupun sumber daya manusianya
e) Peningkatan karier karyawan. Dengan pelatihan kesempatan untuk meningkatkan karier menjadi besar karena keahlian, ketrampilan dan prestasi kerja lebih baik
f) Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima karyawan. Dengan pelatihan maka ketrampilan semakin meningkat dan prestasi kerja semakin baik dan gaji juga akan meningkat karena kenaikan gaji didasarkan prestasi.
Bagi perusahaan :
a) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia. Dengan pelatihan dan pengembangan perusahaan melakukan upaya bersama untuk secara benar mendapatkan sumber daya manusia yang memenuhi kebutuhan perusahaan.
b) Penghematan. Pelatihan dapat mengurangi biaya produksi karena pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan karyawan lebih terampil maka bekerjanya cepat selesai, penggunaan bahan baku lebih hemat dan bisa menggunakan mesin-mesin dengan lebih baik sehingga tidak cepat rusak.
c) Mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan. Dengan pelatihan dapat dikurangi kerusakan barang, produksi mesin-mesin dan tingkat kecelakaan karyawan karena ketrampilan karyawan telah meningkat.
Bagi konsumen:
a) Konsumen akan memperoleh produk yang lebih baik dalam hal kualitas dan kuantitas
b) Meningkatkan pelayanan karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya tarik yang sangat penting bagi rekanan perusahaan yang bersangkutan.
Tujuan pelatihan dapat dibuat untuk wilayah apapun dengan menggunakan salah satu dari keempat dimensi berikut:
a. Kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dari pelatihan (contohnya jumlah kata yang diketik per menitnya atau jumlah dari hasil pekerjaan)
b. Kualitas pekerjaan setelah pelatihan (contohnya, biaya dalam dolar untuk pengerjaan ulang, kehilangan akibat kerusakan atau kesalahan lainnya)
c. Batasan waktu dari pekerjaan setelah pelatihan (contohnya, jadwal waktu yang dipenuhi, atau laporan anggaran diserahkan sesuai waktu)
d. Penghematan biaya sebagai hasil dari pelatihan (penurunan biaya)
Dengan melaksanakan program latihan diharapkan karyawan yang telah mengikuti program latihan dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap dan moral, tingkah laku. Karyawan yang sudah mengikuti latihan diharapkan mempunyai ketrampilan dan pengetahuan yang meningkat, sehingga dapat melaksanakan tugas sesuai dengan yang diinginkan.
Sasaran utama yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program latihan (training) sebagai berikut :
a. Pekerjaan diharapkan lebih cepat dan lebih baik
b. Penggunaan bahan dapat lebih hemat
c. Penggunaan peralatan dan mesin diharapkan akan lebih tahan lama
d. Angka kecelakaan diharapkan lebih kecil
e. Kekeliruan dalam pekerjaan diharapkan lebih berkurang
f. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin. (Nitisemito, 1982)
Perencanaan latihan
Suatu pekerjaan yang akan dilakukan perlu diadakan perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan. Demikian juga dengan program latihan, memerlukan perencanaan terlebih dahulu.
Menurut Manullang,Tanpa adanya perencanaan, kegiatan latihan bisa jadi tidak sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Disamping itu biaya dan waktu yang digunakan bisa semakin banyak dan terbuang dengan sia-sia.
Sebelum latihan atau pendidikan dilaksanakan maka terlebih dahulu dibuat perencanaan. Perencanaan latihan atau pendidikan, meliputi penetapan tujuan pokok hal, yaitu:
Tujuan training
Langkah pertama dalam program training adalah menetapkan apa yang harus dicapai dalam training tersebut. Berdasarkan tujuan tersebut dapat ditetapkan metode training mana yang akan digunakan, subyek yang dibahas, peserta dan instruktur.
Subyek latihan
Apa yang harus dibahas dalam training haruslah dihubungkan dengan kebutuhan organisasi yang mengirim pegawai-pegawai yang mengikuti training yang bersangkutan. Dengan kata lain subyek yang dibahas dalam suatu training harus ada hubungannya dengan usaha untuk merealisir apa yang menjadi tujuan dari training yang bersangkutan.
Jadwal training
Jadual training yang tepat, sangat berpengaruh untuk efektifitas suatu program training. Ia harus bersesuaian dengan keinginan para peserta.
Lokasi training
Dalam menetapkan lokasi suatu training yang perlu diperhatikan selain pemberian fasilitas bagi training adalah suasana yang sebaik mungkin sehingga para peserta merasakan suasana iklim yang tepat untuk belajar.
Jumlah dan kualifikasi para peserta
Jumlah dan kualifikasi peserta perlu pula mendapat perhatian, jumlah peserta sebaiknya jangan melebihi tiga puluh orang para peserta sebaiknya agak homogin, terutama dalam hal tingkat pendidikan dan pengalaman.
Intruksi
Sesungguhnya salah satu variaabel yang sangat menentukan untuk efektifitas suatu training selain peserta, metode training dan bahan adalah instruktur atau pelatihnya. Ada tiga kualifikasi penting yang harus dipenuhi oleh setiap instruktur :
1) Pengetahuan yang mendalam mengenai topiknya
2) Faham akan berbagai metode training
3) Adanya keinginan untuk mengajar
Pengertian produktivitas
Ada beberapa pendapat tentang produktivitas diantaranya adalah :
Makna produktivitas pada hakekatnya adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu meningkatkan kualitas di segala bidang.
menurut Yamit, Produktivitas didefinisikan sebagai hubungan antara masukan dan keluaran. Beberapa pengertian produktivitas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Menurut organization for economic and development (OECD), menyatakan pada dasarnya produktivitas adalah output dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan.
b. Menurut International Labour Organization (ILO) menyatakan bahwa pada dasarnya produktivitas adalah perbandingan antara elemen-elemen produksi dengan yang dihasilkan. Elemen-elemen tersebut berupa tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi.
c. Menurut formulasi dari National Productivity Board, Singapore pada dasarnya produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan.
d. Sesuai dengan laporan Dewan Produktivitas Nasional (DPN) 1983, produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kualitas kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. menurut ( Schroeder, 1989)
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah rasio modal/tenaga kerja, kelangkaan sumber daya, perubahan angkatan kerja, inovasi dan teknologi, dampak regulasi dan kualitas kerja.
Faktor-faktor produktivitas adalah tenaga kerja, modal, seni serta ilmu manajemen. Kenaikan sumbangan tenaga kerja pada produktivitas adalah karena tenaga kerja yang lebih sehat, lebih terdidik dan lebih bergizi.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana manajemen mempertahankan bahkan meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dengan adanya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Produktivitas pada dasarnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hasil yang diperoleh pada hari esok harus lebih banyak dan lebih bermutu dari pada hasil yang diraih atau diperoleh pada hari ini.
Di dalam menjalankan suatu kegiatan operasional suatu perusahaan, faktor manusia akan memegang peranan yang sangat penting. Namun sering salah pengertian yang menganggap produktivitas hanya dapat dinaikkan dengan mengganti sejumlah pekerja dengan mesin-mesin atau alat-alat yang lebih canggih. Pencapaian produktivitas yang tinggi memang dapat dicapai dengan menggunakan teknologi yang lebih modern.
Pada hakekatnya diantara faktor-faktor produksi, faktor manusialah yang memegang peranan penting karena pada hakekatnya alat produksi, teknologi dan modal uang adalah buatan manusia sendiri.
Dari apa yang dikemukakan diatas terdapat hal pokok yang penting yakni faktor manusia di dalam perusahaan memegang peranan penting dalam proses pencapaian produktivitas yang tinggi, karena faktor manusia adalah pengelola dan pelaksana dari semua faktor-faktor produksi di dalam perusahaan.
Tujuan peningkatan produktivitas tidak akan tercapai tanpa adanya peranan dari para karyawan, sebagai unsur pelaksana dari berbagai keputusan manajemen.

Peranan Pengembangan Karyawan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja
Hampir semua perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu memandang bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok hari lebih baik dari hari ini. Secara umum produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber-sumber yang digunakan. Dalam hal ini unsur manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan produktivitas melalui peran sertanya dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Di dalam hubungannya dengan produktivitas kerja masalah pengembangan karyawan memiliki peranan yang sangat penting, karena dengan mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan maka produktivitas kerja dapat meningkat. Dengan bertambahnya ketrampilan dan pengetahuan maka kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pengembangan karyawan ini dilakukan dengan membeirkan pendidikan maupun latihan kepada karyawan. Pendidikan dan latihan dapat dilakukan di perusahaan maupun mengirim karyawan ke lembaga-lembaga pendidikan dan latihan. Kita ketahui bahwa dengan pengembangan karyawan maka kemampuan kerja karyawan akan lebih baik maka produktiviyas akan meningkat. Disamping itu kesalahan-kesalahan dalam bekerja dapat berkurang.
Dari uraian di atas, penulis dapat menjelaskan bahwa dengan pengembangan karyawan maka produktivitas kerja karyawan diharapkan dapat meningkat, karena dengan pengembangan karyawan yang dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan hasil yang lebih baik pula bagi karyawan dan perusahaan.


PENUTUPAN (KESIMPULAN DAN SARAN)
Kesimpulan
Pada dasarnya suatu aktifitas yang dilaksanakan suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu ditunjang oleh banyak faktor, dalam hal ini produktivitas kerja yang dicapai oleh Karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya dimana produktivitas tersebut berkaitan dengan kemampuan, maupun ketrampilan yang dimiliki oleh Karyawan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.
Oleh karena itu Karyawan dalam suatu perusahaan dituntut untuk mempunyai produktivitas kerja yang tinggi sehingga dimungkinkan untuk menopang aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimana dalam meningkatkan produktivitas kerja Karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dapat diperoleh melalui pendidikan formal yang dimiliki Karyawan.
Menurut M. Toha, yaitu : Hal tersebut sesuai pendapat yang dikemukakan bahwa salah satu unsur kematangan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diperoleh dari pendidikan .
Dari pendapat di atas dapat diungkapkan bahwa suatu keahlian, kecakapan dan kemampuan yang ketiga hal tersebut berkaitan dengan produktivitas kerja Karyawan dapat diperoleh melalui pendidikan.
Dengan demikian berdasarkan penjelasn yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa antara produktivitas kerja Karyawan dengan pendidikan formal yang dimiliki Karyawan mempunyai hubungan yang erat.
SP. Siagian, mengatakan : Pengalaman mengandung arti keseluruhan pelajaran yang dipetik seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dilalui dalam perjalanan hidupnya.
Dari pendapat di atas apabila dikaitkan dengan pekerjaan seseorang maka dapat dikatakan pengalaman yang dimiliki seseorang dalam suatu organisasi diperoleh dari aktivitas-aktivitas yang pernah dilakukan, ditekuni ataupun didalami oleh yang bersangkutan. Berkaitan dengan tugas dan pekerjaan sehingga yang diperoleh dengan belajar sendiri,orang tersebut akan bertambah luas pengetahuan maupun wawasannya serta akan semakin trampil dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dan semakin mampu dalam menyelesaikan suatu masalah yang harus dihadapi dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.
Dengan demikikan dapat dikatakan bahwa dengan pengembangan karyawan secara informal melalui belajar sendiri dan pengetahuan yang diperoleh orang tersebut, akan semakin meningkat pula produktivitas kerjanya berkaitan dengan ketrampilan dan kemampuan menyelesaikan ataupun melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

SARAN
Untuk menigkatkan produktivitas kerja karyawan dalam suatu perusahaan dituntut untuk mempunyai produktivitas kerja yang tinggi sehingga dimungkinkan untuk menopang aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimana dalam meningkatkan produktivitas kerja Karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dapat diperoleh melalui pendidikan formal yang dimiliki Karyawan.



DAFTAR PUSTAKA
Http :/….//MaterikuliahmsdmII.co.id
Http :/…..///pengembangan.com
http :/…pelatihandanpendidikan.com
Http :/….// HubunganPengembanganKaryawanterhadapProduktivitasKerja.com
Http :/….//../fungsi pelatihan dan pendidikan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar